SATGASMAFIA.COM, KOTA PEKALONGAN – Persoalan sampah yang tidak kunjung selesai menyisakan konflik sosial di tengah warga Kota Pekalongan. Seperti yang terjadi di Kelurahan Pringlangu tepatnya di gang 4 RT 02 RW 13 seorang pedagang makanan disanksi warga membersihkan selokan setelah ketahuan membuang sampah sembarangan.
Warga yang kesal dengan sampah yang selalu menumpuk di mulut gang terpaksa memasang CCTV untuk memergoki pelaku. Sebelumnya warga juga sudah memasang spanduk bertuliskan larangan membuang sampah namun tetap saja sampah dibuang oleh orang tak dikenal.
“Jadi warga ini sudah geram sebenarnya dengan ulah para pembuang sampah dan akhirnya ketahuan setelah ada CCTV, salah satunya pedagang makanan di sekitar lingkungan gg 4 Pringlangu,” ungkap Nu’man warga setempat, Selasa malam 15 April 2025.
Setelah warga memiliki bukti CCTV maka yang bersangkutan dihubungi lalu memberikan klarifikasi terkait rekaman vidio yang dimaksud. Bahkan sebagai pengakuan bersalah, pedagang makanan tersebut bersedia mengambil sampahnya kembali untuk dibuang ke tempat lain.
“Awalnya warga mau menggeruduk warung milik pelaku akan tetapi berhasil dicegah karena persoalan ini sebenarnya menjadi tanggung jawab pemerintah hingga sehingga muncul konflik sosial. Warga terpaksa memilih bersikap menjaga lingkungan sendiri dari orang luar yang berniat membuang sampah,” katanya.
Sementara itu Haji Nur, pelaku pembuang sampah mengakui bahwa dirinya telah bersalah dan bersedia mengambil sampah yang telah dibuangnya. Ia berujar terpaksa membuang sampah di mulut gang dekat tempatnya berjualan lantaran bingung sampah warung miliknya selama berhari-hari tidak diambil oleh petugas.
“Saya tertib membayar bahkan dimintain THR juga tidak masalah tapi sampah tidak pernah diambil, akhirnya terpaksa membuang sampah di gang 4,” ujarnya.
Nur mengatakan setelah kejadian ini akan membuang sendiri sampahnya tetapi bingung tidak tahu mau di bawa kemana. Ia berharap pemerintah Kota Pekalongan memperhatikan serius persoalan sampah.
Ketua RT 02 RW 13 Kelurahan Pringlangu, Nadhiroh membenarkan bahwa bahwa lingkungannya kerap dijadikan tempat membuang sampah oleh orang tidak dikenal. Pihaknya terpaksa memasang CCTV untuk menangkap basah pelaku.
“Spanduk peringatan sudah kami pasang lebih dulu sebagai imbauan akan tetapi tetap saja ada tumpukan sampah. Mungkin warga tidak rela lingkungannya dijadikan lokasi pembuangan sampah sehingga diawasi dan dijaga,” jelasnya.
Ia menyebut apa yang sudah dilakukan oleh warga memberikan sanksi kepada pembuang sampah bertujuan untuk menimbulkan efek jera pelakunya karena memang warga setempat tidak ada yang membuang sampahnya di lokasi.
“Kami bermaksud melindungi kampung sendiri agar bebas sampah dan bersih. Jadi sementara ini sebagian warga membakar sampahnya sendiri dan ada juga ke TPA yang ada di kelurahan,” tutupnya