Heboh Dikira Muncul Mata Air Ternyata Air PDAM, Ratusan Warga Kena Prank

Heboh Dikira Muncul Mata Air Ternyata Air PDAM, Ratusan Warga Kena Prank
Ratusan warga silih berganti mengambil air yang mendadak keluar dari dalam tanah dan dikira fenomena alam ternyata pipa pecah milik PDAM sehingga berbuntut kekecewaan karena terlanjur minum demi bisa menyembuhkan penyakit, minggu (20/4)

SATGASMAFIA.COM, PEKALONGAN – Warga Desa Rowoyoso, Kecamatan Wonokerto, Kabupaten Pekalongan dibuat heboh oleh kemunculan mata air secara mendadak di kampung mereka. Puluhan warga menganggap hal tersebut sebagai fenomena alam sehingga langsung berebut mengambil air untuk diminum karena dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit.

Namun belakangan warga harus kecewa lantaran mata air yang dianggap mampu membawa keberkahan itu mendadak berhenti memancar. Usut punya usut air yang jadi rebutan warga tersebut berasal dari jaringan pipa bawah tanah PDAM yang pecah karena termakan usia.

Kepala Unit PDAM Wonokerto, Misran membantah mata air yang muncul di tengah pemukiman warga itu sebuah fenomena alam. Ia menyebut bahwa air yang diperebutkan warga itu berasal dari jaringan pipa milik PDAM yang pecah akibat tekanan dan sudah berusia tua.

“Jadi ini bukan fenomena akan tetapi memang ada jaringan pipa di bawah tanah yang sudah pecah sehingga menyembur keluar,” ujarnya saat melakukan pemeriksaan, Minggu 20 April 2025.

Ia pun menjelaskan bahwa pihaknya sudah dua hari mendapatkan banyak komplain dari pelanggan yang mengeluh air tidak mengalir, namun saat dicari penyebabnya belum ditemukan adanya kebocoran air hingga akhirnya ada laporan kemunculan mata air di Desa Rowoyoso.

“Pantas saja kami selama dua hari ini kehilangan debit air yang biasanya mengalir lancar ke rumah pelanggan. Setelah kami cek dan coba matikan aliran dari sumber utama akhirnya mata air itu berhenti mengalir, artinya memang ada kebocoran,” jelasnya.

Agar tidak menjadi polemik di masyarakat, pihaknya langsung menutup lokasi dan membongkar area keluarnya air untuk dilakukan perbaikan agar jaringan ke pelanggan pulih seperti semula.

Salah satu warga Desa Semut, Darno (67) yang mengaku sempat mengambil dan meminum air langsung dari lokasi merasa tubuhnya lebih enak dari sebelumnya. Ia saat berangkat dari rumah menuju lokasi mengeluhkan nyeri pada kaki dan setelah meminum air tersebut tak berapa lama langsung sembuh dan bisa berjalan normal.

“Benar, setelah saya minum air dari sini satu botol kecil langsung sembuh. Nyeri kaki sudah tidak mengganggu lagi,” katanya.

Darno mengungkapkan rasa air yang diminum langsung dari lokasi seperti air rebusan pada umumnya. Ia merasa kondisi badannya lebih baik dari sebelumnya dan tidak merasa khawatir meminum air tanpa di masak terlebih dahulu.

Sementara itu Kepala Desa Rowoyoso, Subkhan, membeberkan kronologi ditemukannya mata air yang tiba-tiba muncul di samping salah satu rumah milik warganya hingga menjadi rebutan dan menimbulkan rasa penasaran warga luar untuk datang.

“Minggu pagi sekitar pukul 02.00 WIB ada warga yang kebetulan sedang menutup jualannya mendengar bunyi gemericik air. Lantaran penasaran lalu dicek dan melihat ada aliran air yang cukup deras keluar dari dalam tanah di dekat selokan, karena masih gelap akhirnya ditinggalkan,” terangnya.

Setelah itu paginya warga heboh dan menganggap itu sebagai hal yang tidak biasa. Tidak diketahui siapa yang memulai akhirnya banyak warga yang berdatangan dan berebut mengambil air dengan wadah seadanya mulai dari ember, galon bekas hingga boto air mineral bekas.

“Awalnya banyak warga yang mengusulkan ke saya agar mata air itu dibuat kolam atau pancuran sehingga bisa dimanfaatkan oleh orang banyak. Namun atas pertimbangan belum diketahui sumber air itu berasal dari mana maka saya putuskan untuk menunggu beberapa hari untuk melihat apakah debit bertambah atau surut sambil menunggu bantuan PDAM untuk melakukan pengecekan,” urainya.

Belakangan setelah diketahui sumber air yang sebenarnya dan ternyata itu berasal dari jaringan pipa bawah tanah milik PDAM maka pihak Desa Rowoyoso mempersilahkan petugas untuk menanganinya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *