Satgasmafia.com, Kota Pekalongan – Buruknya kinerja Perusahaan Air Minum (PAM) di Kota Pekalongan terus disoal. Tidak hanya tarif yang dikeluhkan mahal, pelayanan ke pelanggan juga menuai banyak protes.
“Sudah berbulan-bulan airnya banger dan berbuih sehingga tidak bisa buat masak maupun minum,” ungkap Sri (42) warga Kelurahan Padukuhan Kraton, Kamis (7/9/2023).
Proyek peninggian jalan juga membuat keadaan makin memburuk karena jaringan pipa tertanam makin jauh di bawah tanah dan tidak ada perbaikan.
Meski hidup dengan kondisi air PAM yang tidak layak namun warga tetap dikenakan tarif dengan harga yang tidak sebanding tanpa bisa menuntut pelayanan yang baik.
“Kami tidak ada pilihan selain harus beli air galon atau mengangsu ke tempat lain. Jadi pas ada bantuan air bersih sangat membantu,” ujarnya.
Kondisi sama juga diungkap Kepala Kelurahan Klego, Nur Ghoni yang mengaku banyak warganya mengeluhkan air PAM macet dan kalaupun keluar air tersendat sehingga harus dipompa.
“Jujur saja pelayanannya kurang prima dan bayarnya mahal, intinya seperti itu,” sebutnya.
Ia menjelaskan bahwa di Kelurahan Klego sendiri banyak memiliki permasalahan. Selain air bersih yang macet ada juga saluran air dari Jalan Seruni masuk ke wilayahnya semua karena ada proyek penutupan dan pompanisasi.
“Akibatnya banyak sumur yang tercemar. Warga tidak bisa mengandalkan air PAM karena sering macet,” katanya menjelaskan.
Dari hasil pantauan di lapangan, hampir seluruh kelurahan di wilayah Pekalongan Utara mengalami persoalan serupa. Banyak warga mengaku terbebani karena harus membeli air galon dan membeli peralatan tambahan untuk bisa memompa air PAM.