SATGASMAFIA.COM, BATANG – Presiden Joko Widodo akhirnya meresmikan beroperasinya Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Peresmian KITB juga diikuti dengan beroperasinya sejumlah pabrik yang menjadi tenant di kawasan Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut.
Hingga kini jumlah tenant yang menanamkan modalnya di KITB sebanyak 18 industri dengan total nilai investasi sebesar Rp 14,8 triliun dan serapan tenaga kereja sebanyak 19 ribu orang.
“Setelah beroperasi penuh KITB akan membuka lapangan pekerjaan kurang lebih sebanyak 250 ribu pekerja atau karyawan karena golnya ke situ. Jadi karena itu kita harus membuka lapangan kerja sebanyak – banyaknya bagi rakyat,” ujar Jokowi dalam pidatonya, Jum’at 26 Juli 2024.
Setelah diresmikan beberapa perusahaan sudah langsung beroperasi seperti dari Taiwan PT Yih Quan Footwear Indonesia yang menempati lahan seluas 16,4 hektar. Kemudian PT Rumah Keramik Indonesia (RKI) yang berdiri di atas lahann seluas 13,8 hektar dan PT Wavin Indonesia dari Belanda dengan produksi pipa PVC di lahan seluas 20 hektar.
Selain meresmikan KITB, Jokowi juga melepas ekspor perdana 16 ribu sepatu merek Hoka dan Converse yang diproduksi oleh PT Yoh Quan dengan tujuan pengiriman ke Amerika.
“Jadi ini akan jadi kawasan industri yang betul-betul efisien dan banyak dilirik oleh para investor serta bisa membuka banyak lapangan pekerjaan yang luas,” ucap Jokowi.
Sementara itu Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, menambahkan bahwa KITB pada awalnya ada di Brebes namun perlu pembebasan tanah dan reklamasi agar siap jadi lahan industri.
Kemudian dilakukan pencarian lokasi alternatif yang memiliki kemampuan menampung relokasi industri dari China dalam jumlah banyak karena sebelumnya tidak ada yang tertarik masuk ke Indonesia dan akhirnya diputuskan kawasan industri tersebut berada di Kabupaten Batang.
“Sekarang tak kurang dari 18 perusahaan masuk ke KITB dan kita targetkan lapangan pekerjaan yang sudah harus terserap dalam 10 tahun kurang lebih 250 ribu tenaga kerja,” jelas Bahlil.
Adapun proses pembangunan KITB dimulai pada 2020 dan target operasional pada 2024 dengan luas lahan 4300 hektar yang terbagi dalam empat tahap. Tahap pertama 450 hektar, tahap kedua 650 hektar dan dua tahap lainnya segera menyusul.